BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Orang Kristen di Indonesia, pada umumnya memandang
orang Islam dengan tafsiran sempit. Di sini orang Islam diperlakukan
sebagai orang yang lakunya seperti keledai liar dan tangannya melawan setiap
orang. Perusakan dan pembakaran gedung-gedung gereja semakin memperkuat
pandangan ini terhadap orang Islam bahwa kejadian itu adalah implikasi
historis.
Tony Lane, seorang lektor dalam bidang Ajaran Kristen pada London Bible
College, pernah menyatakan bahwa orang yang tidak menguasai sejarah adalah
bagaikan orang yang lupa ingatan. Pernyataannya mengandung kebenaran. Seperti
yang disebutkan di atas bahwa banyak orang Kristen menuduh bahwa sebab-musabab
ketidakharmonisan umat beragama (Kristen dan Islam) adalah pihak Islam. Mereka
lupa bahwa orang. Kristen pernah melakukan perbuatan keji, biadab, sekaligus
memalukan dalam peristiwa yang disebut Perang Salib dan invasi mongol pada abad
pertengahan. Ada banyak sumber informasi untuk memahami seluk-beluk Perang
Salib.
B.
TUJUAN
1.
Sejarah Peradaban Islam adalah
merupakan suatu materi perkuliahan yang
wajib dipelajari oleh mahasiswa islam khususnya, agar mahasiswa itu tidak mudah
tertipu.
2.
Memenuhi tugas mata kul;iyah
SPI(sejarah peradaban islam)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang dan Faktor-faktor
Penyebab Perang Salib
Sebagian
besar pengaruh kebudayaan Islam atas Eropa terjadi akibat pendudukan
kaum Muslim di Spanyol dan Sisilia. Berasal dari sekelompok tentara pengintai
Islam menyeberang dari Afrika Utara ke ujung paling selatan Spanyol pada Juli
710. Laporan kegiatan mata-mata ini menimbulkan minat baru untuk menyerang.
Pada tahun 711 pasukan penyerang yang berjumlah 700 orang yang dipimpin
oleh Tariq dari Bani Umayyah menyerbu Spanyol berhasil mengalahkan Roderick,
raja Visigoth. Setelah menambah sekitar 500 orang lagi tentara Arab berhasil
menaklukkan hampir seluruh semenanjung Iberia.
kaum Muslim di Spanyol dan Sisilia. Berasal dari sekelompok tentara pengintai
Islam menyeberang dari Afrika Utara ke ujung paling selatan Spanyol pada Juli
710. Laporan kegiatan mata-mata ini menimbulkan minat baru untuk menyerang.
Pada tahun 711 pasukan penyerang yang berjumlah 700 orang yang dipimpin
oleh Tariq dari Bani Umayyah menyerbu Spanyol berhasil mengalahkan Roderick,
raja Visigoth. Setelah menambah sekitar 500 orang lagi tentara Arab berhasil
menaklukkan hampir seluruh semenanjung Iberia.
Pada tahun
750 kekaisaran Islam di bawah kendali Bani Umayyah jatuh di tangan
Bani Abbasiyah. Pusat pemerintahan dipindahkan dari Damaskus ke Baghdad. Oleh
karena berpusat di timur, maka mereka kesukaran mengendalikan provinsi di
sebelah barat. Seorang pangeran muda dari Bani Umayyah berhasil melarikan diri
dari Maroko ke Spanyol. Di sana ia bergabung dengan salah satu faksi yang
tengah bentrok, dan atas kepemimpinannya mereka menggapai kemenangan. Pada
tahun 756 ia bergelar Khalifah Abd al-Rahman I dengan pusat pemerintahan di
Cordoba.Spanyol Islam dianggap mencapai puncak kekuasaan dan kemakmurannya pada masa kekhalifahan Abd al-Rahman III (912 – 961) Keberadaan negara atau wilayah
tidak lepas dari gerakan-gerakan politik di dalamnya. Gerakan politik pertama
muncul pada akhir pemerintahan Ustman bin Affan yang ditandai dengan kemunculan
Abdullah bin Sabab Gerakan politik ini selalu melekat pada pemerintahan
Islam disepanjang sejarah, termasuk di Spanyol Islam.
Bani Abbasiyah. Pusat pemerintahan dipindahkan dari Damaskus ke Baghdad. Oleh
karena berpusat di timur, maka mereka kesukaran mengendalikan provinsi di
sebelah barat. Seorang pangeran muda dari Bani Umayyah berhasil melarikan diri
dari Maroko ke Spanyol. Di sana ia bergabung dengan salah satu faksi yang
tengah bentrok, dan atas kepemimpinannya mereka menggapai kemenangan. Pada
tahun 756 ia bergelar Khalifah Abd al-Rahman I dengan pusat pemerintahan di
Cordoba.Spanyol Islam dianggap mencapai puncak kekuasaan dan kemakmurannya pada masa kekhalifahan Abd al-Rahman III (912 – 961) Keberadaan negara atau wilayah
tidak lepas dari gerakan-gerakan politik di dalamnya. Gerakan politik pertama
muncul pada akhir pemerintahan Ustman bin Affan yang ditandai dengan kemunculan
Abdullah bin Sabab Gerakan politik ini selalu melekat pada pemerintahan
Islam disepanjang sejarah, termasuk di Spanyol Islam.
Intrik-intrik
ini membuat Spanyol Islam mengalami pasang surut.Dunia Kristen Latin juga
merasakan pengaruh Islam melalui Sisilia. Serangan pertama ke Sisilia terjadi
pada tahun 652 di kota Sisacusa. Akan tetapipendudukan orang-orang Arab di
Sisilia tidak berlangsung lama. Kebangkitan kembali Kerajaan Byzantium
mengakibatkan berakhirnya semua pendudukan atas wilayah-wilayah penting.
Pada tahun
1055 tentara Turki mulai menyerang ke arah barat, yaitu kekaisaran
Byzantium dan Siria. Mereka juga menguasai Yerusalem pada tahun 1070. Dengan
demikian daerah yang bertetangga dengan dunia Kristen dikuasai oleh orang Islam
militan.
Byzantium dan Siria. Mereka juga menguasai Yerusalem pada tahun 1070. Dengan
demikian daerah yang bertetangga dengan dunia Kristen dikuasai oleh orang Islam
militan.
Orang-orang
Kristen yang dahulu dapat berziarah ke Yerusalem secara
bebas mulai diganggu oleh orang-orang Turki. Pada abad 11 orang-orang yang
hendak berziarah membentuk kelompok-kelompok besar lengkap dengan perlindungan
militer.Setelah pengaruh Romawi lenyap dari Eropa Barat pada abad 5 wilayah ini ditimpa kekacauan. Suku-suku German yang merebut daerah yang dahulu dikuasai Romaw mempunyai kebudayaan yang jauh lebih rendah ketimbang kebudayaan Romawi danArab.
bebas mulai diganggu oleh orang-orang Turki. Pada abad 11 orang-orang yang
hendak berziarah membentuk kelompok-kelompok besar lengkap dengan perlindungan
militer.Setelah pengaruh Romawi lenyap dari Eropa Barat pada abad 5 wilayah ini ditimpa kekacauan. Suku-suku German yang merebut daerah yang dahulu dikuasai Romaw mempunyai kebudayaan yang jauh lebih rendah ketimbang kebudayaan Romawi danArab.
Kehidupan gereja pun terpengaruh. Mulailah
senjata masuk gereja Misi pekabaran Injil dihubungkan dengan ekspedisi militer.
Memasuki abad 11gereja mulai melibatkan para bangsawan yang gemar berperang
untuk menyerang musuh-musuhnya. Musuh-musuh di sini adalah orang Islam dan para
bidat. Dengan demikian gereja mengatur peperangan dan menjamin kedamaian,
ketenteraman, serta keadilan. Politik inidisebut gerakan damai Allah.
B. PERANG-PERANG SALIB
1. Perang Salib
I
Berawal
di Sisilia pada tahun 1050 ketika orang-orang Islam diusir. Hal yang sama
terjadi juga di Spanyol. Pada tahun 1063 para tentara Salib Perancis dan
Spanyol sepakat untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai Islam. Paus
merestui mereka. Pada tahun 1085 raja-raja Kristen di Spanyol Utara merebut
Spanyol dari tangan orang Islam .
Spanyol sepakat untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai Islam. Paus
merestui mereka. Pada tahun 1085 raja-raja Kristen di Spanyol Utara merebut
Spanyol dari tangan orang Islam .
Dalam pada
itu Byzantium yang terjepit oleh Turki meminta bantuan kepada Gereja Barat. Hal
ini dimanfaatkan oleh Paus nuntuk memperluas pengaruhnya di Timur.Pada tahun
1094 Paus Urbanus II mengimbau orang Kristen barat untuk menolongByzantium.
Melalui Sungai Rhein dan Donau para tentara Salib dari Jerman
menujuKonstantinopel sambil membunuhi dan menyiksa orang-orang Yahudi.Kaisar
Byzantium akhirnya terpaksa tunduk kepada Paus dan Gereja Barat. Padahalpandangan
Gereja Timur terhadap perang ini berbeda dengan Gereja Barat. Bagi
mereka ini bukanlah perang suci.
mereka ini bukanlah perang suci.
Di Asia Kecil
tentara Salib beberapa kali mengalahkan orang-orang Turki,
sehingga Kaisar Alexios sempat merebut kembali sebagian daerah yang hilang
setelah tahun 1071. Lalu pada tahun 1097 tentara Salib berhasil menguasai
Antiokhia dengan perjuangan berbulan-bulan dan menelan korban sangat banyak.
Tentara Salib meneruskan perjalanan ke Yerusalem dan tiba di sana pada Juni
1099.
sehingga Kaisar Alexios sempat merebut kembali sebagian daerah yang hilang
setelah tahun 1071. Lalu pada tahun 1097 tentara Salib berhasil menguasai
Antiokhia dengan perjuangan berbulan-bulan dan menelan korban sangat banyak.
Tentara Salib meneruskan perjalanan ke Yerusalem dan tiba di sana pada Juni
1099.
Orang-orang
Kristen yang merupakan mayoritas diusir dari Yerusalem.
Mereka mengepung kota. Yerusalem berhasil direbut oleh tentara Salib. Orang
Yahudi dan Islam dibunuhi.Para pemimpin tentara Salib mendirikan Kerajaan Yerusalem (1099 – 1187) yangjuga meliputi Antiokhia, Edesssa, dan Tripoli. Secara pemerintahan daerah inidi bawah Konstantinopel, namun gerejanya di bawah Paus di Rom.
Mereka mengepung kota. Yerusalem berhasil direbut oleh tentara Salib. Orang
Yahudi dan Islam dibunuhi.Para pemimpin tentara Salib mendirikan Kerajaan Yerusalem (1099 – 1187) yangjuga meliputi Antiokhia, Edesssa, dan Tripoli. Secara pemerintahan daerah inidi bawah Konstantinopel, namun gerejanya di bawah Paus di Rom.
2. Perang Salib II (1147 –
1149)
Malik Syah digantikan oleh
Imaduddin Zanki. Ia mengumpulkan sisa-sisa kekuatan Saljuk. Namun tak lama
kemudian ia meninggal. Ia digantikan oleh anaknya,
Nuruddin Zanki. Ia berhasil menumpas pemberontakan orang-orang Armenia.
Kemenangan ini membuat orang-orang Eropa Barat bangkit lagi hasratnya untuk
kembali ke dunia Timur. Seorang rahib termasyur pada zaman itu, Bernard dari Clairvux, menghasut dan mengobarkan semangat Perang Salib kepada orang-orang Eropa Barat. Yang memimpin tentara Salib adalah raja Perancis, Louis VII dan kaisar Jerman, Konrad III. Di,sini jelas sekali faktor dan motif politik semakin menonjol Namun usaha
mereka gagal untuk menguasai Damaskus dan Askalon, karena dipatahkan oleh
pasukan Nuruddin Zanki.
Nuruddin Zanki. Ia berhasil menumpas pemberontakan orang-orang Armenia.
Kemenangan ini membuat orang-orang Eropa Barat bangkit lagi hasratnya untuk
kembali ke dunia Timur. Seorang rahib termasyur pada zaman itu, Bernard dari Clairvux, menghasut dan mengobarkan semangat Perang Salib kepada orang-orang Eropa Barat. Yang memimpin tentara Salib adalah raja Perancis, Louis VII dan kaisar Jerman, Konrad III. Di,sini jelas sekali faktor dan motif politik semakin menonjol Namun usaha
mereka gagal untuk menguasai Damaskus dan Askalon, karena dipatahkan oleh
pasukan Nuruddin Zanki.
3. Perang Salib III (1189 – 1192)
Perang ini
berawal dari kekalahan tentara Salib di Palestina dekat Tiberias
(1187) dan penaklukan Yerusalem oleh Sultan Saladin dari Mesir. Tentara Salib
dipimpin oleh kaisar Jerman, Friedrich III, Barbarossa, bersama dengan raja
Inggris, Richard, dan raja Perancis, Philippe II. Raja Richard berhasil merebut
kota Akko dan ia juga mengikat perjanjian dengan Sultan Saladin. Isi perjanjiannya ialah orang-orang Kristen diperbolehkan tinggal di daerah pesisir antara Tyrus dan Jaffa, serta para peziarah diperbolehkan mengunjungi Yerusalem secara bebas.
(1187) dan penaklukan Yerusalem oleh Sultan Saladin dari Mesir. Tentara Salib
dipimpin oleh kaisar Jerman, Friedrich III, Barbarossa, bersama dengan raja
Inggris, Richard, dan raja Perancis, Philippe II. Raja Richard berhasil merebut
kota Akko dan ia juga mengikat perjanjian dengan Sultan Saladin. Isi perjanjiannya ialah orang-orang Kristen diperbolehkan tinggal di daerah pesisir antara Tyrus dan Jaffa, serta para peziarah diperbolehkan mengunjungi Yerusalem secara bebas.
4. Perang Salib IV (1202 – 1204) Paus
Innocentius III (1198 – 1216) ingin menguasai Mesir dan mengirim tentara
Eropa Barat untuk menyerang Mesir. Ekspedisi ini dibiayai oleh pemerintah Venesia. Pasukan ini ternyata tidak pernah tiba di Palestina. Kekuatannya dipergunakan untuk menghancurkan pesaing perdagangan Venesia, yaitu Konstantinopel. Tentara Salib akhirnya menduduki dan menjarah kota Konstantinopel, lalu dijadikan kekaisaran yang takluk pada Gereja Roma.
Eropa Barat untuk menyerang Mesir. Ekspedisi ini dibiayai oleh pemerintah Venesia. Pasukan ini ternyata tidak pernah tiba di Palestina. Kekuatannya dipergunakan untuk menghancurkan pesaing perdagangan Venesia, yaitu Konstantinopel. Tentara Salib akhirnya menduduki dan menjarah kota Konstantinopel, lalu dijadikan kekaisaran yang takluk pada Gereja Roma.
5. Perang Salib V (1218 – 1221)
Perang Salib ini cukup singkat. Sebelumnya
Paus Innocentinus III mendorong
usaha serangan militer ke Mesir. Paus penggantinya, Honorius III, meneruskan
usaha ini.Tentara Salib berhasil menguasai kota Damietta di pantai Mesir (1219). Akan
tetapi pada tahun 1221 kota terpaksa terlepas lagi. Pada masa inilah Fransiskus
dari Asisi memulai usahanya untuk mengabarkan Injil kepada sultan Mesir,
Al-Kamil.
usaha serangan militer ke Mesir. Paus penggantinya, Honorius III, meneruskan
usaha ini.Tentara Salib berhasil menguasai kota Damietta di pantai Mesir (1219). Akan
tetapi pada tahun 1221 kota terpaksa terlepas lagi. Pada masa inilah Fransiskus
dari Asisi memulai usahanya untuk mengabarkan Injil kepada sultan Mesir,
Al-Kamil.
6. Perang Salib VI (1248 – 1254)
Pada tahun 1244 Yerusalem
diduduki kembali oleh tentara Islam. Raja Louis IX
melakukan Perang Salib dan menyerang Mesir. Pada tahun 1249 kota Damietta
diserbu, namun Louis IX gagal, dan bahkan menjadi tawanan perang. Ia berhasil
dilepaskan setelah ditebus dengan banyak uang. Ia pulang ke Perancis pada tahun
1254 [18].
7. Perang Salib VII (1270
melakukan Perang Salib dan menyerang Mesir. Pada tahun 1249 kota Damietta
diserbu, namun Louis IX gagal, dan bahkan menjadi tawanan perang. Ia berhasil
dilepaskan setelah ditebus dengan banyak uang. Ia pulang ke Perancis pada tahun
1254 [18].
7. Perang Salib VII (1270
Antara tahun 1250 dan 1254 Raja
Louis IX tinggal di Tanah Suci untuk membangun ulang kubu dan kekuasaan lewat
usaha diplomasi, karena merasa gagal lewat
perang. Berkat status dan wewenangnya ia berhasil menjadi penguasa di Kerajaan
Yerusalem. Sebelumnya ia sempat merebut kota Damietta di Mesir pada tahun
1249 (Perang Salib VI). Namun ketika menuju Kairo pasukannya dipukul mundur dan
terserang penyakit pes. Ia sempat ditawan dan dibebaskan sebulan kemudian. Pada
tahun 1270 Louis IX kembali memimpin penyerangan ke Tunisia. Namun ia meninggal
karena terserang penyakit pes. Sultan Baybars merupakan orang pertama di antara para sultan yang berhasil menghancurkan kekuatan tentara Salib. Ia adalah keturunan Mameluk dari Mesir. Pada tahun 1262 ia membangkitkan massa Saladin untuk kembali ke Asia Barat.
perang. Berkat status dan wewenangnya ia berhasil menjadi penguasa di Kerajaan
Yerusalem. Sebelumnya ia sempat merebut kota Damietta di Mesir pada tahun
1249 (Perang Salib VI). Namun ketika menuju Kairo pasukannya dipukul mundur dan
terserang penyakit pes. Ia sempat ditawan dan dibebaskan sebulan kemudian. Pada
tahun 1270 Louis IX kembali memimpin penyerangan ke Tunisia. Namun ia meninggal
karena terserang penyakit pes. Sultan Baybars merupakan orang pertama di antara para sultan yang berhasil menghancurkan kekuatan tentara Salib. Ia adalah keturunan Mameluk dari Mesir. Pada tahun 1262 ia membangkitkan massa Saladin untuk kembali ke Asia Barat.
C. Peninggal Perang Salib
Perang Salib selalu dikenang oleh bangsa-bangsa di Eropa
bagian Barat dimana pada masa Perang Salib merupakan negara-negara Katolik
Roma. Sungguh pun demikian, banyak pula kritikan pedas terhadap Perang Salib di
negara-negara Eropa Barat pada masa Renaissance.
·
Politik dan
Budaya
Perang Salib amat mempengaruhi Eropa pada Abad Pertengahan.
Pada masa itu, sebagian besar benua dipersatukan oleh kekuasaan Kepausan,
akan tetapi pada abad ke-14, perkembangan birokrasi yang terpusat (dasar dari negara-bangsa
modern) sedang pesat di Perancis, Inggris, Burgundi, Portugal, Castilia dan Aragon.
Hal ini sebagian didorong oleh dominasi gereja pada masa awal perang salib.
Meski benua Eropa telah bersinggungan dengan budaya Islam
selama berabad-abad melalui hubungan antara Semenanjung Iberia dengan Sisilia,
banyak ilmu pengetahuan di bidang-bidang sains, pengobatan dan arsitektur
diserap dari dunia Islam ke dunia Barat selama masa perang salib.
Pengalaman militer perang salib juga memiliki pengaruh di
Eropa, seperti misalnya, kastil-kastil di Eropa mulai menggunakan bahan dari
batu-batuan yang tebal dan besar seperti yang dibuat di Timur, tidak lagi
menggunakan bahan kayu seperti sebelumnya. Sebagai tambahan, tentara Salib
dianggap sebagai pembawa budaya Eropa ke dunia, terutama Asia.
Bersama perdagangan, penemuan-penemuan dan
penciptaan-penciptaan sains baru mencapai timur atau barat. Kemajuan bangsa Arab
termasuk perkembangan aljabar, lensa
dan lain lain mencapai barat dan menambah laju perkembangan di
universitas-universitas Eropa yang kemudian mengarahkan kepada masa Renaissance
pada abad-abad berikutnya.
· Perdagangan
Kebutuhan
untuk memuat, mengirimkan dan menyediakan balatentara yang besar menumbuhkan
perdagangan di seluruh Eropa. Jalan-jalan yang sebagian besar tidak pernah
digunakan sejak masa pendudukan Romawi,
terlihat mengalami peningkatan disebabkan oleh para pedagang yang berniat
mengembangkan usahanya. Ini bukan saja karena Perang Salib mempersiapkan
Eropa untuk bepergian akan tetapi lebih karena banyak orang ingin
bepergian setelah diperkenalkan dengan produk-produk dari timur. Hal ini juga
membantu pada masa-masa awal Renaissance di Itali, karena banyak
negara-kota di Itali
yang sejak awal memiliki hubungan perdagangan yang penting dan menguntungkan
dengan negara-negara Salib,
baik di Tanah Suci
maupun kemudian di daerah-daerah bekas Byzantium
· Dunia Islam
Perang
salib memiliki efek yang buruk tetapi terlokalisir pada dunia Islam. Dimana
persamaan antara “Bangsa Frank”
dengan “Tentara Salib” meninggalkan bekas yang amat dalam. Muslim secara
tradisional mengelu-elukan Saladin, seorang ksatria Kurdi, sebagai pahlawan Perang
Salib. Pada abad ke-21, sebagian dunia Arab, seperti gerakan kemerdekaan Arab
dan gerakan Pan-Islamisme masih terus menyebut keterlibatan dunia Barat di
Timur Tengah
sebagai “perang salib”. Perang Salib dianggap oleh dunia Islam sebagai
pembantaian yang kejam dan keji oleh kaum Kristen Eropa.
Konsekuensi
yang secara jangka panjang menghancurkan tentang perang salib, menurut ahli
sejarah Peter Mansfield, adalah pembentukan mental
dunia Islam yang cenderung menarik diri. Menurut Peter Mansfield,
“Diserang dari berbagai arah, dunia Islam berpaling ke dirinya sendiri. Ia
menjadi sangat sensitive dan defensive……sikap yang tumbuh menjadi semakin buruk
seiring dengan perkembangan dunia, suatu proses dimana dunia Islam merasa
dikucilkan, terus berlanjut.”
· Pegunungan Kaukasus
Di Pegunungan Kaukasus di Georgia,
di dataran tinggi Khevsureti yang terpencil,
ada sebuah suku yang disebut Khevsurs yang dianggap merupakan keturunan
langsung dari sebuah kelompok tentara salib yang terpisah dari induk pasukannya
dan tetap dalam keadaan terisolasi dengan sebagian budaya perang salib yang
masih utuh. Memasuki abad ke-20, peninggalan dari baju perang, persenjataan dan
baju rantai masih digunakan dan terus diturunkan dalam komunitas tersebut. Ahli
ethnografi Rusia, Arnold Zisserman, yang
menghabiskan 25 tahun (1842 – 1862) di pegunungan Kaukasus, percaya bahwa
kelompok dari dataran tinggi Georgia ini adalah keturunan dari tentara Salib
yang terakhir berdasarkan dari kebiasaan, bahasa, kesenian dan bukti-bukti yang
lain. Penjelajah Amerika Richard Halliburton
melihat dan mencatat kebiasaan suku ini pada tahun 1935.
D. Invasi Bangsa Mongol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar